Wild Hunt(Mitos Sekelompok Pemburu di Eropa)



Wild Hunt atau perburuan liar adalah mitos yang cukup terkenal benua Eropa. Perburuan liar merujuk pada kelompok gaib yang berbau supranatural. Sekelompok pemburu tersebut digambarkan sedang melakukan sebuah pengejaran.

Anggota dari kelompok tersebut relatif tergantung kepercayaan setiap daerah. Misalnya ada yang menyebutkan elf(peri) dan ada yang bilang bahwa wild hunt berisi arwah orang mati.

Sosok pimpinannya juga relatif contohnya seperti Woden(perwujudan Odin). Terkadang orang menyimpulkan pemimpin wild hunt adalah salah seorang tokoh bersejarah. Karakter yang sering diambil antara lain Theodoric, Valdemar Atterdag atau Gwyn ap Nudd.

Beberapa mengkaitkannya dengan alkitab. Sosok pemimpinnya juga mengambil salah satu karakter dalam alkitab seperti Herodes, Kain, Gabriel dan beberapa Iblis. Juga beberapa roh yang tersesat atau tidak dikenali kelaminnya.

Menurut mitos yang beredar melihat kawanan Wild Hunt akan menyebabkan wabah penyakit, kondisi terpuruk hingga kematian. Ada yang percaya bahwa Wild Hunt menculik orang dan menjadikannya sebagai kawanan mereka atau membuangnya di negeri peri atau di neraka.

Bukan hanya itu. Mereka juga menarik roh orang-orang yang sedang tidur untuk bergabung bersama mereka.

Sejarah

Orang yang pertama kali mendokumentasikan konsep Wild Hunt dikenal sebagai Jacob Grimm seorang alhi foklor Jerman. Di tahun 1835 dia menerbitkan sebuah buku berjudul Deutsche Myhologie dengan konsep Wild Hunt di dalamnya.

Tulisannya tersebut membuat sebuah fenomena yang disebut Wilde Jagd(Wild Hunt) menjadi terkenal. Grimm melakukan pendekatan secara metodologis dengan mengaitkan foklor modern mewakili peninggalan dari keyakinan yang lampau.

Konsep Wild Hunt yang dibawakan oleh Grimm adalah campuran sumber foklor modern dengan sumber tekstual di abad pertengahan hingga awal modern.

Wild Hunt memiliki asal-usul pra-kristen dan diyakini bahwa pemimpinya adalah Wodan. Wodan telah kehilangan keramahannya  dan bertranformasi menjadi sosok yang jahat dan gelap. Terkadang sosok Woden digantikan sosok perempuan yang bernama Holda dan Berchta.

Dalam masa pra-kristen diyakini para dewa memimpin sekelompok penburu dan mereka disebut “barisan dewa-dewa”. Kedatangan kelompok tersebut membawa kesejahteraan dan berkat serta membawa perang, perburuan dan permainan ninepins.

Pada pengaruh kristenisasi cerita tersebut menjadi terkonversi. Dari keyakinan “barisan dewa-dewa” diubah menjadi “kelompok awah yang mengerikan dengan penampilan gelap dan jahat”.

Variasi Regional

Inggris-

Pada tahun 1127 masyarakat melaporkan ada sekelompok pemburu serba hitam menaiki kuda hitam dan diikuti anjing hitam yang menakutkan. Para biarawan mengaku pada malam hari kelompok tersebut meniup sangkakala mereka.

Seorang biarawan Inggris di St Envroul-en-Ouche, Normandia mengaku mendapati peristiwa yang mirip pada Januari 1091. Dia menyangka bahwa pasukan tersebut adalah milik Harlequin atau Raja Herla.

Pada tulisan para ulama diyakini Wild Hunt adalah kelompok yang kejam. Dipercaya Wild Hunt berasal dari dunia peri. Para pemimpinannya bervariasi seperti Gwydion, Gwynn ap Nud, Raja Arthur, Nuada, Raja Herla, Woden serta iblis dan Henge sang pemburu.

Legenda yang terkenal adalah Raja Herla ketika mengunjungi pernikahan kurcari di negeri peri. Karena perbedaan waktu di negeri peri dan manusia dalam tiga harinya di negeri peri menjadi beratus-ratus tahun di negeri manusia.

Herla diperingatkan untuk tidak turun dari kudanya sebelum anjing pemberian raja kurcaci turun. Prajuritnya yang turun duluan seketika lenyap menjadi debu. Setelah itu anjing itu tidak pernah turun dan Herla dipercayai menjelajahi Eropa sebagai Wild Hunt.

Seiring berjalannya waktu legenda Wild Hunt dimodifikasi untuk menampung hal-hal lain dalam sejarah. Seperti para dewa-dewa dan ada kaitannya Raja Arthur. Baru-baru ini juga dikaitkan dengan Francis Drake.

Jerman-

Kadang-kadang kisah pemburu Wild Hunt dibungkan dengan seekor naga atau iblis. pemburu itu digambarkan menunggangi kuda atau mengendari kereta kuda dengan membawa anjing-anjingnya.

Mitos mengatakan siapa pun yang menghalangi pemburu itu akan dibunuh. Namun siapa pun yang membantunya akan diberi uang dan emas atau kaki hewan atau manusia. Dipercaya kutukan pada kaki tersebut membuatnya sulit disingkirkan.

Orang yang menerima kaki tersebut bila berkeinginan lepas dari kutukan harus menemukan seorang pendeta atau tukang sihir untuk menyingkirkannya. Juga dapat dengan membujuk Wild Hunt agar mengambil kembali kaki kutukan itu.

Ada cara untuk tidak terlibat dengan Wild Hunt.Masyarakat percaya untuk aman dari Wild Hunt adalah dengan berdiri di tengah jalan mereka.

Skandivania-

Perburuan Odin jarang terlihat. Namun memiliki ciri khas ketika anjing pertamanya menggongong lebis keras dari anjing keduanya. Gogongan tersebut satu-satunya yang tidak dapat diidentifikasi.

Ketika orang mendengar perburuan Odin maka cuaca di berbagai daerah akan berubah. Dipercaya juga bahwa konflik dan perang akan berlangsung. Laporan mengatakan hutan akan bisu dan terdengar gonggongan samar-samar dari seekor anjing.

Di Swedia dikatakan Odin adalah bangsawan atau seorang raja yang di hari minggu. Dia ditakdirkan untuk memburu dan membunuh maklhuk gaib sampai akhir waktu. Menurut catatan tertentu Odin menaiki kendaraan beroda lebih spesifiknya gerobak beroda satu.

Di bagian Smaland Odin dipercaya memburu burung besar ketika anjing-anjingnya sedang kelelahan. Ketika memakai kekuatannya dia dapat mengubah burung pipit menjadi tentara bersenjata.

Jika sebuah rumah dibangun di bekas jalan maka Odin akan membakarnya. Dia tidak akan merubah rute perburuannya. Setiap apa yang menghalangi jalannya akan terbakar oleh kobaran api.

Ketika Odin sedang berburu lebih baik tergeletak di tanah dari pada berdiri. Karena sebuah cerita yang berkembang di antara masyarakat waktu itu mengatakan orang yang tergeletak di tahan lebih aman dari sambaran petir daripada yang berdiri.

Pranala Sumber :


Comments