Nasu no Yoichi


https://en.wikipedia.org/wiki/Nasu_no_Yoichi
sumber : https://en.wikipedia.org

Nasu no Yoichi adalah seorang samurai. Nasu no Yoichi dikenal sebagai salah satu dari Pahlawan Perang Genpei. Dia adalah pejuang dari wilayan Kanto dan melayani klan Minamoto. Dia bertarung bersama Minamoto no Yoshitsune selama Perang Genpei. Dia terkenal karena aksi memanah selama Pertempuran di Yashima yang terjadi pada tahun 1184.

Dalam Heike Monogatari menceritakan Yoichi mengarahkan panahnya kepada musuhnya yaitu kaln Taira. Klan Taira menaruh kipas di atas sebuah tiang dari salah satu kapal yang mereka miliki. Kipas itu ditujukan agar salah satu prajurit dari Minamoto menembaknya.

Dengan gagahnya, Yoichi menaiki kudanya dan bersiap untuk melesatkan panahnya. Dia menmbus ombak dan meluncurkan anak panah hingga mengenai targetnya hingga kapalnya bergoyang juga. Yoichi melakukan tembakan tersebut hanya dengan satu anak panah.

Karena prestasinya yang mengesankan dalam Perang Genpei, dia dijadikan daimyo(penguasa feodal) di Kastil Tottori. Lalu dia kehilangan posisi tersebut setelah kekalahannya dalam kompetisi berburu dengan Kajiwara Kagetoki.

Yoichi meninggalkan Provins Echigo. Setelah Minamoto no Yoritomo meninggal, dia menjadi seorang biksu Buddha di sekte Jodo Shinshu. Dia membangun sebuah kuil dan menurukannya kepada putra tertua dari keluarga Nasu dan menjadikannya kuil turun-temurun.

Untuk catatan terperinci siapa yang mewarisi peninggalan dari keluarga Nasu seharusnya ada catatan lebih lanjut. Keturunan dari Nasu masih ada hingga kehancurannya selama Perang Dunia II.

Dalam kota Ibara terdapat sejumlah situs bersejarah yang terhubung dengan Nasu no Yoichi. Beberapa situs yang bertahan hingga saat ini seperti Kuil Sodegami-Inari, pelindung bahunya yang dibuang sebelum kehilangan panahnya selama Pertempuran Yashima, serta kuil dari keluarga Nasu yaitu Kuil Bosatsu dari Eisho-Ji dan batu nisah dari Nasu no Yoichi. 

Sebagian orang percaya bahwa Yoichi meninggal dalam usia 64 tahun dan diperinci pada tahun 1232. Kematiannya terjadi selama upacara di Kobe dan untuk menghormati mereka yang meninggal dalam Perang Genpei.

Pranala Sumber :


Comments