Hestia


https://en.wikipedia.org/wiki/Hestia
sumber : https://en.wikipedia.org

Hestia adalah dewi dari kepercayaan Yunani Kuno yang masih perawanan. Dia merupakan dewi perapian, rumah, kerumahtanggaan dan negara. Dalam mitologi Yunani, Hestia adalah anak sulung dari Cronus dan Rhea.

Persembahan pertama diterima oleh Hestia pada setiap pengorbanan berumah tangga. Dalam lingkup umum dipercaya bahwa perapian prytaneum berfungsi sebagai perlindungan resminya. Ketika mendirikan koloni baru biasanya nyala api di perapian umum ibu kota Hestia akan dibawa ke kota baru koloni tersebut. Dalam Romawi dia setara dengan Vesta. Herodotus menyamakannya dengan Scythian Tabiti. Procopisu menyatakan bahwa kepercayaan Zoroaster, api suci yang disebut atar dari para Sasanian di Adhur Gushnasp dapat disamakan dengan Hestia.

Kulturasi

Hestia menunjukkan fungsi penting perapian dalam kehidupan sosial, keagamaan dan politik Yunani Kuno. Perapian dianggap sebagai kehangatan, persiapan makanan dan penyelesaian persembahan untuk para dewa.

Hestia juga ditawari persembahan anggur pertama dan terakhir dalam pesta. Hewan yang biasanya dipersembahkan adalah babi peliharaan. Biasanya bila api di perapian padam dalam keadaan tidak disengaja atau karena kelalaian dianggap sebagai kegagalan merawat rumah tangga dan agama bagi keluarga tersebut. Untuk kegagalan menjaga api di tempat pemujaan Hestia, dianggap sebagai kegagalan masyarakat luas.

Dari Romawi memiliki Vesta yang setara dengan Hestia. Mereka memiliki fungsi yang sama sebagai personifikasi dewa perapian, rumah tangga dan colonial dan mengikat masyarakat dalam bentuk keluarga besar.

Mitos

Hestia adalah dewi generasi pertama Olympian. Hestia merupakan putri tertua dari Rhea dan Cronus, saudara-saudaranya adalah Zeus, Poseidon, Demeter, Hera dan Hades. Setelah mereka dilahirkan di dunia, Cronus menelan mereka dan Hestia adalah yang pertama. Zeus berhasil selamat berkat bantuan Rhea dan Gaia.

Zeus tumbuh dewasa dan berhasil memaksa Cronus untuk mengeluarkan saudara-saudaranya dan memimpin mereka menjadi dewa Olympian. Hestia keluar yang paling terakhir dan dari anak pertama menjadi anak bungsu. Dewa Olympian melakukan perang terhadap ayah mereka dan para Titan lainnya.

Hestia menolak untuk dikawini oleh Poseidon dan Apollo. Hestia bersumpah untuk menjadi perawan abadi. Dia menolak segala ketentuan-ketentuan Aphrodite dan tetap menjaga kesuciannya. Aphrodite sendiri tidak dapat membenkokkan atau menjerat hatinya.

Status Hestia sebagai dewa Olympus masihlah samar-samar. Kadang-kadang perannya sebagai dua belas dewa utama digantikan oleh Dionysus. Kadang-kadang hal itu diilustrasikan sebagai sifat pasif, wajar saja jika Hestia menyerahkan kursinya kepada Dionysus yang lebih kuat untuk mencegah surga.

Pranala Sumber :

Comments