sumber : https://en.wikipedia.org |
Ceto(keto atau “monster laut”) adalah bentuk
primodial dari dewi laut dalam mitologi Yunani. Ceto merupakan putri dari Gaia
dan Pontus. Dalam mitologi yang ada, Ceto dikenal karena menjadi ibu dari
sejumlah monster-monster mengerikan bersama Phorcys.
Manifestasi dari Ceto juga bervariasi. Ceto
juga disebut sebagai Crataeis dan Trienus. Kadang-kadang apa yang dijuluki
dengan Crataeis dan Trienus digabungkan oleh para sarjana dengan dewi Hecate.
Dewi ini seharusnya tidak boleh disamakan
dengan maklhuk Oceanid kecil bernama Ceto. Juga dengan berbagai makhluk
mitologis yang disebut ketos(istilah umum untuk monster laut dalam bahasa
Yunani Kuno).
Dalam Teologi Hesiod disebutkan daftar-daftar
anak dari Phorcys dan Ceto. Contohnya adalah Echidna, Gorgon(Euryale, Stheno
dan yang terkenal adalah Medusa), Graeae(Deino, Enyo, Pemphredo dan
kadang-karang Perso) serta Ladon.
Selain yang telah disebutkan itu ada juga
yang disebut Drakon Hesperios(“Naga Hesperian” atau naga dari Hesperides).
Anak-anak tersebut konsisten dalam berbagai sumber, kecuali Ladon yang
kadang-kadang disebut anak dari Echidna dengan Typhon dan secara tidak langsung
menjadi cucu Phorcys dan Ceto.
The Scholiast on Apollonius of Rhodes
mengutip nama Phorcys dan Ceto sebagai orang tua dari Hesperides, tetapi
pernyataan tersebut tidak ditemukan dalam sumber kuno lainnya. Homer menyebut
Thoosa, ibu dari Polyphemus sebagai putri Phorcys. Namun hal ini tidak
menunjukkan bahwa Ceto adalah ibu dari Polyphemus.
Si Tua Pliny menyebutkan bahwa penyembahan “Ceto
bertingkat” berada di Joppa yang sekarang Jaffa. Dalam suatu referensi
menyebutkan bahwa kultus monster dengan nama Ceto tersebut dibangun di Joppa
setelah Andromeda diselamatkan oleh pahlawan Perseus dari monster laut.
S. Safrai dan M. Stern berpendapat bahwa
kemungkinan kultus khusus monster dengan nama Ceto tersebut didirikan oleh
seseorang dari Joppa. Sebagai penjelasan alternatif, mereka berpendapat bahwa
Pliny atau sumbernya salah membaca nama cetus(dewi Suriah Derceto).
Pranala Sumber :
Comments
Post a Comment