sumber : https://en.wikipedia.org |
Minamoto no Yoshitomo adalah kepala dari klan
Minamoto serta penguasa umum di akhir periode Heian dalam sejarah Jepang. Putra
dari Minamoto no Yoritomo menjadi shogun(kepemimpinan diktator) pertama di
Jepang serta mendirikan ke-shogunan Kamakura di masanya. Nama dharma dari
Yoshitomo adalah Shojo Juin(Sheng Ding Shou Yuan).
Pemberontakan Hogen
Pemberontakan Hogen pecah pada 1156 dengan
melibatkan anggota klan Minamoto dan Taira dalam konflik. Yoshitomo memihak
kepada Taira no Kiyomori untuk mendukung Kaisar Go-Shirakawa dan Fujiwara no
Tadamichi.
Ayah dari Yoshimoto sendiri , Minamoto no
Tameyoshi memihak kepada Kaisar Sutoku
dan Fujiwara no Yorinaga yang telah pension. Yoshitomo berhasil mengalahkan
ayahnya serta pasukan dari Sutoku dan Yorinaga.
Setelah itu Yoshimoto diangkat menjadi kepala
klan Minamoto dan memantapkan dirinya sebagai kekuatan politik di Kyoto.
Terlepas dari upanya agar ayahnya diampuni, Tameyoshi malah dieksekusi. Hasil
dari pemberontakan Higen tersebut membuat dua kekuatan besar yaitu Minamoto dan
Taira sebagai saingan politik di negara tersebut.
Pemberontakan Heiji
Tiga tahun setelah Pemberontakan Hogen
tepatnya tahun 1159, Yoshimoto berserta Fujiwara no Nobuyori menempatkan
Go-Shirakawa di bawah tahanan dan membunuhnya. Menurut cendikiawan Fujiwara no
Michinori upaya tersebut adalah Pemberontakan Heiji.
Taira no Kiyomori akhirnya mendukung
Go-Shirakawa dan mengalahkan Yoshitomo. Yoshitomo yang mengalami kekalahan
melarikan diri dari Kyoto. Dalam upayanya kabur, dia membunuh putranya,
Tomonaga. Kemudian dia sendiri dikhianati dan dibunuh dalam kamar mandinya.
Tiga putra Yoshitomo yang masih selamat
adalah Minamoto no Yoshitsune, Minamoto no Yoritomo serta Minamoto no Noriyori.
Mereka berhasil diasingkan oleh Kiyomori, tetapi meninggalkan Yoshihira dan
Nobuyori dalam eksekusinya.
Keluarga dan Makam
Yoshitomo memiliki sembilan putra. Kedua
putranya bernama Yoshihira dan Tomonaga meninggal dalam Pemberontakan Heiji.
Saa Perang Genpei tahun 1180, Yoritomo adalah putra sulungnya yang masih hidup.
Keenam putanya yang tersisa dan belum
disebutkan secara berurutan dari yang tertua adalah Yoshikado, Mareyoshi,
Noriyori, Zenjo, Gien, dan Yoshitsune.
Makam dari Yoshitomo sekarang dapat ditemukan
di Prefektur Aichi dikelilingi oleh bokuto(pedang kayu). Kata-kata terakhirnya
yang menjadi legenda adalah “Seandainya saja aku punya bokuto …”.
Pranala Sumber :
Comments
Post a Comment