Minamoto no Yoshiie

 
https://en.wikipedia.org/wiki/Minamoto_no_Yoshiie
sumber : https://en.wikipedia.org

Minamoto Yoshiie adalah seorang samurai dari klan Minamoto pada akhir periode Heian dan Chinjufu-shogun(Panglima pertahanan udara). Dia juga dikenal sebagai Hachimantaro. Dia juga memiliki seorang putra bernama Minamoto no Yoriyoshi.
 
Yoshiee membuktikan dirinya dalam pertempuran melawan klan Abe yang di Perang Zenkunen(Awal Perang Sembilan Tahun) dan melawan klan Kiyohara dalam Perang Gosannen(Perang Tiga Tahun Kemudian). Selanjutnya dirinya dijadikan teladan dalam keterampilan dan keberanian samurai.

Perang Zenkunen

Abe no Yoritokiie mewarisi jabatan Chinjufu-shogun layaknya pendahulunya selama beberapa generasi pada tahun 1050. Dia menjadi komandan utama pertahanan Honshu utara terhadap penduduk asli Ezo(Ainu).

Secara efektif, Yoritoki memerintahkan seluruh wilayah untuk memberontak gurbenur resmi yang sedang berkuasa. Akibatnya ayah Yoshiee diangkat menjadi chinjufu-shogun dan gurbenur. Yoshiie sendiri melakukan perjalanan ke utara bersamanya dan menyelesaikan masalah yang ada.

Perang melawan klan Abe pun berlangsung selama dua belas tahun(sembilan secara aktif dan tiganya adalah gencatan senjata). Yoshiee bertarung bersama ayahnya di sebagian besar pertempuran, tidak semuanya. Contohnya adalah Perempuran Kawasaki dan Pengepungan Kurigawa.

Abe no Yoritoki pun meninggal pada 1057 dan komando klan Abe diambil alih oleh putranya yang bernama Abe no Sadato. Yoshiee mengejar Abe no Sadato meredam pertempuran yang tersisa. Yoshiee kembali ke Kyoto pada awal 1063 dengan membawa kepala Abe no Sadato dan sejumlah lainnya.

Sebagai balas budi atas kehebatannya dalam pertempuran dia mendapatkan nama Hachimantaro, dengan anggapan sebagai putra Hachiman sang dewa perang. Tahun berikutnya Yoshiee mengambil beberapa klan Abe yang menjadi tawanan  dan menjadikannya pelayan.

Perang Gosannen

Sekitar lebih dari dua puluh tahun kemudian, Yoshiie menjadi komandan utama dan perannya penting dalam perang di periode Heian. Dimulai dari tahun 1083 ia berperang dengan keluarga Kiyohara yang telah membantu dia dan ayahnya melawan klan Abe.

Yoshiie dikatakan sebagai gubernur probvinsi Mutsu pada 1083. Dia mengambil posisi itu sendiri dan tanpa perintah dari Kaisar. Serangkaian perselisihan terjadi antara Kiyohara no Masahira, Narihira dan Iehira mengenai kepemimpinan klan yang berujung perlawanan.

Akhirnya terjadi serangkaian pertempuran antara pasukan Yoshiee dengan pasukan dari sub-faksi klan Kiyohara. Konflik memuncak hingga tahun 1087 di bentang Kanzawa. Yoshiie bersama dengan adik laki-lakinya, Minamoto no Yoshimitsu serta Fujiwara Kiyohira menyerang posisi yang digepang oleh Kiyohara no Iehira dan pamannya Kiyohara no Takahira.

Setelah kegagalan selama berbulan-bulan, akhirnya benteng tersebut dibakar dan Kiyohara berhasil dikalahkan hingga kematian Takahira dan Iehira. Dari pihak Minamoto juga menderita kerugian besar.

Setelahnya

Yoshiie kembali ke Kyoto di mana dia dan kawan-kawannya menjadi penjaga pos militer di bawah komando Pengawal Istana. Satu-satunya drama yang terjadi dikehidupannya saat itu adalah putra sulungnya, Yoshichika dibuang ke Sanuki.

Yoshichika melarikan diri ke Izumo dan memulai pemberontakan di sana. Pada tahun 1108 pemberontakan tersebut dihentikan oleh Jendral Taura Masamori ayah dari Taira no Tadamori.

Pranala Sumber :

Comments