Minamoto no Yorimitsu(Minamoto no Raiko)


https://en.wikipedia.org/wiki/Minamoto_no_Yorimitsu
sumber : https://en.wikipedia.org


Minamoto no Yorimitsu biasanya dikenal sebagai Minamoto no Raiko. Dia melayani para bupati dari klan Fujiwara bersama saudaranya Yorinobu. Dia sering mengambil tindakan keras yang Fujiwara sendiri tidak dapat mengambilnya.

Minamoto no Yorimitsu menjadi salah satu dari klan Minamoto yang catatannya ditemukan paling awal dalam sejarah untuk ekploitasi secara militernya. Dia juga sangat dikenal karena telah berhasil memadamkan bandit Oeyama.

Karena dia sangat loyal dalam melayani tuannya, Yorimitsu mendapatkan jabatan gubernur di Provinsi Izu, Kozuke dan sejumlah tempat lain secara bergantian. Dia juga mendapatkan sejumlah jabatan tinggi dalam pemerintahan.

Yorimitsu menjabat sebagai komandan dari resimen Pengawal Kekaisaran sekaligus merangkap menjadi sekertaris di Kementerian Perang. Dia mewarisi Provinsi Settsu setelah kematian ayahnya, Minamoto no Mitsunaka.

Yorimitsu ditampilkan dalam beberapa legenda dan cerita rakyat. Salah satunya adalah legenda tentang Kintaro(Anak Emas atau Sakata no Kintoki). Dia juga muncul dalam legenda Shuten doji dan legenda Tsuchigumo.
Shinte’o dan Shuten-doji

Raiko biasanya ditemani oleh empat pengikutnya yang melegenda. Empat pengikut tersebut disebut Shinte’o(Empat Pelindung Raja). Mereka adalah Watanabe no Tsuna, Sakata no Kintoki, Urabe no Suetake dan Usui Sadamitsu.

Festifal Karasu Kunchi di Kota Karasu, Prefektur Saga menjadi fitur besar Mikoshi(tandu suci) terinspirasi dari helm Minamoto yang sebagian dimakan oleh iblis Shuten Douji.

Shuten-doji dikenal sebagai iblis kejam yang meminum darah manusia. Dia bersama pengikutnya meneror beberapa perdesaan di sekitar bentengnya, di onye-yama. Mengetahui tindakan Shuten-doji, Raiko mebawa pengawalnya ke sebuah desa di onye-yama untuk mengalahkan Shuten-doji.

Dalam petualangannya mengalahkan Shuten-doji(artinya ‘bocah pemabuk’), Raiko dan bawahannya menyamar menjadi pendeta gunung. Awalnya mereka membuat sebuah ramuan ajaib untuk membingungkan para iblis-iblis bawahan Shuten-doji. Setelahnya mereka membuang jubah pendeta mereka dan mengatakan identitas aslinya.

Raiko dan bawahannya berhasil memotong kepala Shuten-doji. Meski tanpa kepala dan telah dipastikan meninggal, raga Shuten-doji bangkit dan terus-menerus menyerang Raiko. Setelah pertempuran panjang itu akhirnya Shuten-doji benar-benar mati dan Raiko memenangkan pertempurannya.

Pranala Sumber : 

Comments