![]() |
sumber : https://en.wikipedia.org |
Pertemuan dengan Dickens
Andersen menikmati segala kesuksesaannya
dengan hati penuh kemenangan pada musim panas Juni 1847. Waktu itu Andersen
sedang melakukan kunjungan ke Inggris. Dia diundang oleh Countess Blessignton
pada sebuah pesta di mana para intelektual bertemu.
Untuk pertama kalinya waktu itu mereka
bertemu, Andersen dengan Charles Dickens. Dalam buku hariannya Andersen
menuliskan bahwa dia berjalan bersama Dickens menuju beranda. Dia menuliskannya
dengan penuh kegembiaraan.
“Kami datang ke beranda, aku senang melihat
dan berbicara padanya, seorang penulis dari Inggris yang terkenal dan yang aku idolakan.”
Sebagai orang yang sama-sama kelas bawah.
Menjalani hidup yang sulit pada masa Revolusi Industri sebagai orang miskin.
Mereka berdua menhargai karya lawan bicaranya masing-masing serta berbagi
pengalaman kepenulisan.
Sepuluh tahun kemudian Andersen kembali ke
Inggris. Tujuan utamanya adalah bertemu Dickens. Dia memperpanjang kunjungannya
menjadi lima minggu pada masa kesulitan keluarga Dickens.
Andersen menikmati kunjungannya tersebut. Setelah
itu dia diusir dari kediaman Dickens, semua relasi dengan Dickens teputus.
Dickens memutus semua korespondensi dengan Andersen. Andersen merasa sangat
kecewa dan dalam kebingungan besar. Bahkan semua surat yang dia kirimkan tak
kunjung dibalas.
Kehidupan Asmara
Beberapa orang berspekulasi dengan menjadikan
cerita Andersen sebagai referensi. Andersen sering jatuh cinta pada orang yang
sulit untuk diraihnya. Pada sebuah halaman, dia menuliskan curhatannya dalam
buku hariannya.
“Ya Tuhan, Engkau yang menciptakanku; Engkau
yang mengendalikan nasibku, aku menyerahkan diriku pada-Mu! Beri aku seorang
pengantin! Darahku menginginkan cinta, layaknya hatiku.”
Pada masa mudanya Andersen memiliki cinta tak
terbalas oleh gadis bernama Riborg Voigt. Ketika Andersen meninggal, sebuah
kantong berisi surat panjang diletakkan di dadanya oleh Voigt. Beberapa dekade
ketika dia benar-benar mencintainya dan akan mencintai orang lain setelahnya.
Kekecewaan lain akan cinta datang dari putri
pasangan fisikawan Hans Christian Orsted dengan Louise Collin. Putri tersebut
benama Shopie Orsted.
Salah satu kisah Andersen dengan judul “The
Nightigale”. Kisah itu berdasarkan cintanya terhadap Jenny Lind. Namanya Jenny
Lind lah yang menginspirasi nama panggilan “Swedish Nightigale”.
Andersen sering merasa malu dengan lawan
jenis. Dia kesulitan untuk melawar Jenny Lind dalam perjalanan kereta menuju
gedung opera. Andersen menyerahkan surat pelamarannya kepada Lind. Namun Lind
memiliki perasaan yang berbeda dan menolaknya.
Lind melihat Andersen sebagai saudara
laki-lakinya. Pada tahun 1844 Lind menjawab surat milik Andersen. Seperti ini
isi surat tersebut.
“Selamat tinggal... semoga Tuhan memberkati
saudara lelakiku yang tulus dengan perasaannya terhadap saudara perempuannya
ini, Jenny.”
Andersen pernah tertarik terhdap sesama jenis
dengan pria bernama Edvard Collin. Collin yang lebih menyukai wanita merasa
tertekan dengan pernyataan tersebut.
Kematian
Andersen terjatuh dari tempat tidurnya dan
terluka parah pada awal tahun 1972. Setelah mengalami cedera tersebut, Andersen
tidak kunjung menukjukan tanda-tanda kesembuhan. Lalu gejala kanker hati mulai
terdeteksi padanya.
Andersen akhirnya mengembuskan napas
terakhirnya pada 4 Agustus 1875. Dia meninggal di sebuah rumah bernama
Rolighed(artinya ‘ketenangan’), dekat Kopenhagen.
Sebelum kematiannya dia sempat berbicara pada
seorang composer. Dia ingin pada waktu pemakamnnya musik yang mengiringinya
dilantukan dengan irama pendek serta nada-nada layaknya langkah-langkah kecil. Composer
mengaku bila Andersen menggambarkan orang yang berjalan setelahnya adalah
anak-anak.
Jasadnya dikebumikan di tanah Assistens
Kirkegard di Norrebro daerah Konpehagen. Namun pada tahun 1914 dia dipindahkan
ke pemakaman lain(Frederiksberg aeldre kirkegard), tenpat keluarga Collin yang
lebih muda dimakamkan.
Pranala Sumber :
Comments
Post a Comment