![]() |
sumber : https://en.wikipedia.org |
Hans Christian Andersen
Hans dikatakan
lahir pada 2 April 1805 dan meninggal 4 Agustus 1875. Dia adalah seorang
penulis asal Denmark. Dia menulis lakon secara produktif, travelogues(buku
perjalanan) , novel dan puisi. Namun yang paling diingat darinya adalah kisah
dongennya.
Popularitas Andersen tidak terbatas
terutama pada anak-anak. Cerita yang dia bawakan mengungkapkan tema yang
melampaui batas usia dan kebangsaan.
Dongeng Andersen, yang kurang lebih ada
3381 karya dan telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 125 bahasa. Telah
menjadi tertanam secara budaya dalam kesadaran kolektif orang Barat. Mudah
dipahami oleh anak-anak, tetapi menyajikan pelajaran kebajikan dan alur yang
sulit untuk pembaca yang sudah matang pun.
Dongeng-dongengnya yang paling terkenal meliputi
“Pakaian Baru Kaisar”, “Putri Duyung Kecil”, ”Nightigale”, “Prajurit Timah yang
Sakti”, “Ratu Salju”, “Si Bebek yang
Jelek” dan “Gadis Kecil Penjual Korek Api”.
Cerita yang dibuatnya telah mengilhami
banyak bidang seperti balet, drama, animasi dan bahkah live-action. Bahkan
sampai dibuat patung perunggu besar Andersen yang dibangun di Kopenhagen, Ibu
Kota Denmark. Di patung itu Andersen sedang duduk. Nama dari patungnya adalah HC Andersens
Boulevard.
Andersen
Andersen lahir di Odenese, Denmark pada 2
April 1805. Ayah Andersen juga memiliki nama depan Hans. Beberapa rumor
tentangnya mengatakan bahwa dia adalah keturunan bangsawan. Ada pula yang
menyebut Andersen sebagai putra tidak sah Raja Christian VIII.
Ayah Andersen memiliki pendidikan sekolah
dasar dan ibunya adalah seorang pencuci baju yang buta huruf. Andersen
dikenalkan sastra pertama kali oleh ayahnya dengan membacakan kisah Seribu Satu
Malam(Arabian Nights). Lalu ayahnya meninggal di tahun 1816.
Ibu Andersen yang bernama Annie Marie
Anderdatter menikah lagi pada tahun 1818. Lalu Andersen dikirim ke sekolah
lokal untuk anak-anak miskin. Di sekolah itu dia harus bekerja untuk membayar
biaya pendidikan dasar yang dia peroleh.
Pada umur 14 tahun Andersen pindah ke
Konpenhagen dengan bertekan menjadi seorang aktor. Karena kesopanannya dia
diterima di Royal Danish Teathre. Kolega teater Andersen menganggap dia sebagai
seorang penyair. Andersen menanggapinya serius dan mulai mengabdikan dirinya
untuk menulis.
Jonas Colin selaku Direktur Royal Danish
Teathre menyukai Andersen. Dia mengirim Andersen ke sekolah tata bahasa di
Slagelse dengan membujuk Raja Frederick VI untuk membayar biaya pendidikannya.
Cerita yang Andersen pertama kali terbitkan
berjudul “The Ghost at Palnatoke’s Grave”. Meskipun waktu itu dia bukan
termasuk salah satu bintang sekolah. Andersen pula mendapatkan pendidikan di
sekolah sastra Elsinore hingga tahun 1827.
Andersen mengaku bahwa kehidupan sekolahnya
adalah masa paling buruk seumur hidupnya. Dia harus tinggal di rumah kepala
sekolah dan mendapat rumor tidak sedap. Dia bahkan dilarang menulis oleh
fakultas lalu depresi karenanya.
Cerita paling awal yang dia buat ditemukan di
arsip Denmark pada tahun 2012. Cerita itu berjudul “The Tallow Candle”.
Berkisah tentang sebatang lilin yang tidak dihargai. Cerita itu dibuat Andersen
ketika masih bersekolah.
Tahun 1829 cerita Andersen yang berjudul
“Penjalanan dari Kanal Holen ke East of Amager” sukses besar menarik
pembaca. Kesuksesan lainnya masih
mengikuti seperti kisah teatrikal berjudul Love on St. Nicolas Church Tower dan
beberapa puisi kecilnya.
Kesuksesannya membuat raja meliriknya.Di
tahun 1833 Andersen menerima hadiah dari raja. Dia mendapatkan paket liburan
untuk berkunjung ke beberapa negara di Eropa dan dia menerimanya.
Ketika berada di Jura, dekat Locle, Swiss
Andersen menulis cerita berjudul “Agnete and the Merman”. Ketika menikmati
malam di sebuah desa tepi laut Italia menginspirasi untuk menulis “The Bay of
Fable”.
Oktober 1834 dia berada di Roma. Dia
mendapatkan inspirasi untuk menulis autobiografi tentang dirinya. Autobiografi
tersebut berjudul The Improvisatore dan
diterbitkan pada tahun 1835.
Pertama kali yang mendasari inspirasi
Andersen untuk menulis cerita dongeng setelah dia mendengar revisi ceritanya
dari seorang anak. Awalnya ceritanya tidak diakui dan sangat sulit untuk
diterjemahkan maknanya.
Pada tahun 1835 Andersen menerbitkan dongeng
pertamanya. Dia menerbitkannya secara berangsur. Pada tahun 1837 dia telah
mendapatkan sembilan judul seperti “The Tinderbox”, “The Princess and the Pea”,
“Thumbelina” dan judul lainnya.
Awalnya kualitas ceritanya sulit dilihat
karenanya penjualan cerita Andersen sangatlah parah. Meski dongengnya kurang
laku, Andersen masih mendapatkan sorotan karena dua novelnya OT(1836) dan Only
a Fiddler(1837).
Andersen terobsesi untuk menulis tentang
Skandinavisme setelah kunjungannya di Swedia tahun 1837. Dia memiliki komitmen
menulis hal yang terkait dengan tiga negara yaitu Swedia, Denmark dan Norwegia
yang tumbuh atas semangat Nordik.
Pada Juli tepatnya tahun 1839 semasa
kunjungannya di Pulau Funen, Andersen menerbitkan puisi Jeg er Skandinav(“Aku
seorang Skandinavia”). Puisi tersebut menggambarkan keindahan semangat Nordik
pada tiga negara.
Puisinya dijadikan sebuah bagian dari lagu
kebangsaan Skandinavia. Puisinya diatur menjadi sebuah musik oleh komposer
bernama Otto Lindblad. Musik itu diterbikan pada tahun 1840 lalu memuncak pada
tahun 1845 dan ditinggalkan setelahnya.
Pada tahun 1838 Andersen kembali menggarap
dongeng. Dia menerbitkan buklet pertama ceritanya dalam antalogi berjudul
“Fairy Tales told to Children”. Beberapa cerita yang masuk dalam antalogi
tersebut adalah “The Steadfast Tin Soldier” dan “The Wilds Swans”.
Pada tahun 1844 terbit dongeng barunya dalam
antalogi berjudul “Dongeng Baru”. Memuat volume pertama dengan dua judul
dongeng. Judul yang dimasukkan yaitu “The Nightingale” dan “The Ugly Ducking”.
Tahun 1845 terbit dua dongeng lagi untuk
melengkapi antalogi “Dongeng Baru” volume pertamanya. Dongeng yang diterbitkan
memulai awal untuk koleksi kedua. Judul yang diterbitkan adalah “The Snow
Queen”.
Lalu dongeng dengan judul “Gadis Kecil yang
Cocok” muncul pada bulan Desember tahun 1845. Cerita tersebut masuk dalam
antalogi “Dasnk Folkekalender” tahun 1846 dan “Dongeng Baru” volume dua tahun
1848.
Setelah itu dongengnya yang berjudul “The
Little Mermaid” muncul dalam Miscellany Bentley. Disusul dengan dalam volume
kedua dari “Wonderful Stories of Children” yang diterbitkan secara berkala di
Miscellany Bentley. Dua volume lain yang diterima Miscellany Bentley adalah A
Danish Story Book dan Danish Fairy Tales and Legends.
Lalu sebuah ulasan muncul dalam jurnal London
The Athenaeum. Dalam ulasan tersebut mengatakan cerita Andersen sangatlah
menabjubkan. Cerita Andersen sangatlah mewah, semua kalangan dapat memahaminya
dan tidak ada yang akan melewatkannya sedikit pun, tanggapan ulasan tersebut
dengan berlebihan.
Mulai saat itu Andersen giat membuat dongeng.
Dia menerbitkannya secara berangsur-angsur hingga tahun 1872.
Pranala Sumber :
Comments
Post a Comment