Bedivere adalah salah satu tangan kanan milik Arthur Pendragon. Dia dikenal sebagi ksatria satu tanggan karena hanya memiliki satu tangan. Bedivere merupakan salah satu dari Ksatria Meja Bundar. Dia juga yang mengembalikan pedang Excalibur ke danau berkat perintah Arthur.
Memiliki Otot yang Sempurna
Sir Bedivere dikenal Masyarakat Wales sebagai
Bedwyr Bedrydant yang bermakna “Dari Otot yang Sempurna”. Hal itu dikarenakan
dia dikenal sebagai orang yang sangat berotot.
Ksatria yang Dipercaya Arthur
Bedivere adalah salah satu ksatria yang
sangat dipercaya Arthur. Dia adalah tangan kanan Raja Arthur.
Dia digambarkan sebagai pria yang tampan
dengan penampilan yang elok. Dalam cerita kepahlawanan Arthur dia merupakan
pendukung terbaik dan juga salah satu ksatria meja bundar.
Dia juga salah satu ksatria terkuno terkait
raja Arthur selain Sir Kay atau Sir Hir. Karena kepercayaan Arthur padanya dia
diangkat sebagai marsekal(setara dengan jendral tertinggi) Ksatria Meja Bundar.
Dalam perang melawan raksasa yang dikenal
Giant of Mont St. Micheal, Bedivere
membantu Arhur. Dia juga membantu dalam perang melawan Kaisar Lucius dari Roma.
Mereka juga memenangkan pertempuran tersebut dan menambahkan cerita heroik
Bedivere di dalamnya.
Kehilangan Salah Satu Tangannya
Sebelumnya dia menggunakan pedang dan perisai
untuk bertempur. Salah satu tangan memegang pedang dan satunya perisai. Namun
dalam suatu pertempuran dia kehilangan salah tangannya.
Karenanya dia hanya memegang satu pedang
untuk bertempur. Hal tersebut juga membuat dia memiliki kelemahan karena ada
sisi yang terbuka tanpa perisai. Memang miris dia merupakan tangan kanan raja
yang tidak memiliki salah satu tangannya.
Walau hanya dengan satu tangan Bedivere
tetaplah tangguh. Dia menghabiskan hidupnya dengan bertarung hanya dengan satu
tangan.
Melempar Excalibur ke Danau
Dalam pertempuran terakhir Arthur di Camlann
dia adalah salah satu ksatria yang selamat. Setelah mengalahkan Mordred dia
diserahi Arthur untuk mengembalikan Excalibur ke danau.
Tentu dia melakukan perintah terakhir rajanya
itu dengan loyalitas. Namun dalam beberapa cerita dia digambarkan terobsesi
kekuatan Excalibur.
Setelah mengayunkan beberapa tebasan
menggunakan Excalibur dia yakin berhak menjadi seorang raja. Ketika Merlin
mengatakan untuk mengembalikan pedang itu dia dikuasai kemarahan dan
mengarahkan tebasan ke Merlin.
Karena kesombongannya Excalibur tidak dapat
dia angkat kembali. Pedang itu jatuh ke batu dan menunggu raja sejati sekali
lagi. Oleh karena itu dalam cerita ini Excalibur tidak kembali ke danau tempat asalnya.
Pranala Sumber:
Comments
Post a Comment