Siege Perilous(Kursi Pengepungan)


https://pixabay.com/photos/russia-palace-throne-tsar-1934884/
sumber : https://pixabay.com


Siege Perilous adalah kursi yang dikosongkan dalam Penjamuan Terakhir. Kursi ini dimaksudkan untuk menggambarkan penghiatan Yudas. Dalam legenda Arthurian, Siege Perilous digunakan untuk mencari ksatria yang ditakdirkan untuk mendapatkan Cawan Suci. Kursi itu terletak di Camelot, lebih tepatnya di sebuah bagian dari meja bundar milik Arthur.



Konsepsi Siege Perilous

Siege Perilous diartikan “Kursi Pengepungan”. Dalam Bahasa Inggris kata “pengepungan” awalnya berarti “kursi/tahta” yang berarti Siege Perilous dapat disebut sebagai “Kursi Tahta”.

Menurut militer modern sendiri memiliki arti pasukan yang duduk di depan benteng. Namun istilah ini khusus untuk serangan berkepanjangan pada kemiliteran modern.

Melambangkan Penghianatan Yudas

Yudas Iskarot merupakan anak dari Simon Iskarot. Dia termasuk dua belas rasul yang dipilih oleh Yesus Kristus dan bertugas menjadi seorang bendahara. Dia dikenal oleh kalangan Kristen dan Islam.

Dalam Kristen, Yudas digambarkan sebagai penghianat yang menjual Yesus untuk 30 keping perak. Dalam penjamuan terakhirnya, Yesus meminta dibuatkan sebuah meja dengan sebuah kursi yang tidak diduduki(karena harusnya diduduki Yudas).

Kursi itu dilambangkan sebagai “Pengepungan Berbahaya” atau “Siege Perilous”. Kursi itu juga dikenal sebagai “Kursi Pengepungan” atau “The Perilous Seat” untuk menggambarkan penghianatan Yudas.

Siege Perilous di Meja Bundar

Dalam Meja Bundar yang dipimpin Arthur setiap ksatria yang duduk memiliki derajat yang sama dengan raja tidak peduli jika dia bukan bangsawan sekalipun.

Namun ada salah satu kursi istimewa yang disiapkan Merlin. Kursi itu ditujukan untuk menemukan orang yang berhak menggambil Cawan Suci. Bahkan sudah ada sejak masa pemerintahan Uther Pendragon.

Orang yang berhasil menduduki “Siege Perilous” diramalkan akan mendapatkan Cawan Suci dan yang gagal akan menerima hukuman fatal.

Suatu ketika seorang ksatria baru tidak sengaja mendudukinya. Dia adalah Galahad putra Lancelot. Dia berhasil menduduki kursi tersebut dan sesuai ramalan dia mendapatkan Cawan Suci.

Dalam kisah roman yang lebih kuno dikatan kursi itu bukan milik Galahad, mulanya kursi itu milik Perceval. Namun karena tenarnya kisah Galahad perlahan kursi itu dikisahkan menjadi milik Galahad. Lalu Perceval sendiri menduduki kursi Pengadilan Arthur.

Lia Fail dari Mitologi Keltik

“Siege Perilous” dalam mitologi keltik dikaitkan dengan upacara di Lia Fail, Irlandia. Lia Fail adalah batu yang digunakan untuk menobatkan seorang raja yang akan bertahta.

Menurut teori ini dianggap bahwa “Siege Perilous” menggambarkan setengah ritual Lia Fail. Keduanya dianggap memiliki kesamaan yang cukup equal.


Pranala Sumber :

Comments